Wednesday, October 3, 2018

Aruna dan Lidahnya - A Review by Yennymakanmulu

Finally after playing in theaters for few days, my wife and I got the chance to see this one during the weekend. It was not too easy to see this as it did not play in the theater nearest to our home, but luckily we were able to squeeze our schedule to watch it in CGV. Anyway since my wife has written a wonderful review of this movie, I would just give a hint on what she wrote.

Review of the movie as written by Yennymakanmulu in Bahasa Indonesia

[MOVIE] Aruna dan Lidahnya – Kisah Perjalanan Kuliner 4 Karakter *spoiler alert*

Sejak 27 September, Aruna dan Lidahnya sudah berkeliaran di bioskop-bioskop kesayangan. Gw amat sangat penasaran untuk nonton, tapi sayang sekali gak main di Setiabudi XX1. Cukup bikin emosi jiwa kan. Dan pas banget gw ada urusan lain di hari itu. Akhirnya gw memutuskan untuk nonton di CGV Grand Indonesia. Udah penasaran banget karena gw tau ini film tentang makanan. Perfect for me. As a food blogger gw selalu suka film tentang makanan. Apalagi gw tau kalo banyak adegan yang dilakukan di Pontianak dan Singkawang. Ini merupakan tanah kelahiran papa mertua dan mama mertua gw. Gw sendiri selalu bahagia kalo jalan2 ke sana. Udah pasti deh gw bakal kangen balik ke Pontianak Singkawang abis nonton film ini. Oya film ini terinspirasi dari buku karangan Laksmi Pamuntjak dengan sutradara Edwin.


Seperti biasa, gw gak bakal berpanjang2 dengan sinopsis dari film ini. Yuk mulai nonton aja. Baru aja mulai filmnya, udah bikin gw ngiler dengan adegan Aruna (Dian Sastro) lagi bikin sop buntut. Berteman dengan seorang chef bernama Bono (Nicholas Saputra) membuat Aruna sering digoda dalam menganalisa makanan. Something like, “Ada apa dengan lidahmu, Aruna?” Cukup pinter gak gw bikin judul film? LOL. Anyway, karena pekerjaannya sebagai epidemiologis (ahli wabah) Aruna dikirim oleh Bos2nya, Pak Burhan (Desta) dan Ibu Priya (Ayu Azhari) untuk menginvestigasi masalah flu burung di beberapa kota. Pas banget dia lagi mau hunting kulineran bareng Bono sembari nyari nasi goreng yang mirip bikinin mboknya dulu. Sampe Surabaya, kita diperkenalkan dengan Nadezhda (Hannah Al Rashid) yang sehari2nya adalah penulis kuliner dan traveling. Dan tak lama muncul pula Farish (Oka Antara), CLBK-nya Aruna dari kantor lama yang ditugaskan menemani Aruna investigasi flu burung.

To continue reading, you can go direct to her post:

Aruna dan Lidahnya Review by Yennymakanmulu

PS: You can also read her other reviews about food and travel in her blog.

2 comments:

  1. Usually she doesn't evaluate and give stars to the movies she watched?

    ReplyDelete
    Replies
    1. nope she just gave her views but no ratings. She prefers to let her readers judge by themselves.

      Delete